APBN Di Mataku
APBN DI MATAKU : Pipa Air Penyalur Kesejahteraan
Banyak orang mengenal APBN dengan sebutan uang rakyat, yang memang sebagian besar berasal dari rakyat dan akan kembali ke pelukan rakyat jua. APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang turut mewarnai penyelanggaraan pemerintahan di negeri ini. Jika kita hitung secara rinci, pendapatan terbesar APBN adalah berasal dari pajak, Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan mencatat, per 31 Agustus 2018 saja, penerimaaan pajak mencapai Rp 799,47 triliun. Sungguh, jumlah yang tidak kecil, bukan? Inilah uang rakyat, uang kita. Kemana uang kita digunakan?
Indonesia Membangun
Ketika permasalahan ekonomi di negeri ini tak kunjung padam, APBN menjadi salah satu kuncinya. Pembangunan infrastruktur-infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, jembatan, bandara, moda transportasi massal dan infrastruktur lainnya, terus digalakkan oleh pemerintah demi menunjang ekonomi di bumi pertiwi. Mungkin banyak rakyat yang belum merasakan dampak langsung jangka pendek dari infrastruktur, tapi setelah pembangunan menuai hasil, dan dalam jangka panjang kemudian, kita akan berkesempatan mencicipi uang kita sendiri, tak hanya itu, kita akan mendapat bonus suguhan menarik dari beragam infrastruktur megah dan gedung-gedung pencakar langit yang akan berserakan diseluruh penjuru negeri ini.
Subsidi Untuk Kita
Pernah mendengar kata subsidi? Apa hal pertama yang terlintas difikiran kita saat mendengar kata subsidi? Ya, pastinya, harga barang yang disubsidi akan lebih murah jika dibeli. Tapi perlu kita ketahui, kalau subsidi itu juga berasal dari APBN, lho. Misalkan, bensin untuk motor yang kita gunakan ke kampus, LPG yang digunakan ibu memasak dan listrik yang kita gunakan untuk menerangi saat belajar.
Hak Saudara Kita Terdampak Bencana
Indonesia merupakan kawasan rawan bencana, baru-baru ini kita dikejutkan dengan kabar sedih bencana yang menghantam ibu pertiwi, dari gempa Lombok, Palu, Donggala, dan Situbondo. Saat-saat inilah, rakyat yang terkena dampak bencana dapat merasakan haknya. Hal ini dibuktikan dengan upaya pemerintah dalam tanggap bencana dengan menyalurkan Rp 2,1 triliun APBN 2018. Paling tidak, hal ini sedikit mengurangi beban saudara-saudara kita disana.
APBN Tidak Proporsional?
Tapi disamping itu, masih banyak alokasi-alokasi APBN yang bisa membuat kita geleng-geleng kepala, contohnya untuk gaji pegawai yang terlalu besar. Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2017, anggaran gaji PNS Indonesia menghabiskan Rp 495 triliun/tahun. Jumlah yang sangat fantastis, bukan? Hal ini sangat disayangkan mengingat masih banyak keperluan-keperluan yang lebih penting. Namun hal ini tidak seluruhnya serta merta mubazir, oleh karena itu, dengan anggaran yang besar, maka para Pegawai Negeri Sipil harus mengimbangi dengan produktivitas, ambisius dan hasil kerja yang terbaik.
Di Mataku, APBN Itu..
Saya mempelajari APBN karena saya ingin mengetahui bagaimana APBN itu dapat digunakan secara bijak, guna menunjukkan bahwa APBN memang sebuah pintu dan jembatan menuju kemakmuran rakyat. Sebagai seorang rakyat, maka kewajiban dan hak kita adalah mengawasi pelaksanaan APBN yang notabene adalah uang kita. Karena, APBN itu seharusnya seperti pipa-pipa pegunungan, yang menyalurkan air dari hulu ke hilir, hingga ke pelosok-pelosok loka. Memberi setetes kehidupan dan kesejahteraan yang merata. Jangan sampai pipa-pipa itu malah salah arah menuju got saluran pembuangan air kotor. Apalagi sampai ada tangan-tangan “jahil” yang sengaja memotong pipa-pipa itu, dan menampungnya di ember milik sendiri.
Saatnya Sadar APBN
Bagiamana cara kita sadar dengan APBN? Yakni, dengan berinvestasi di negeri sendiri, sadar pajak, menjadi pengusaha, jujur menikmati subsidi sesuai hak, bangga produk lokal, menjaga aset negara dan memahami ketentuan bea masuk adalah contohnya. Ditengah perekonomian yang bergejolak, mari kita jaga uang kita sebagai penuntun bumi pertiwi melangkahkan kakinya, perlahan menuju barisan diantara negara-negara maju, dan rakyat Indonesia bisa hidup dengan sejahtera. Saatnya sadar dan peduli dengan APBN. Karena APBN adalah sesungguhnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (Pasal 23 ayat 1 UUD 1945
0 Comments :
Post a Comment