body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}

Cerita Horror Komedi X Pangeran Enver dan Papa Genderuwo Bagian 2

Monday 24 December 2018

Cerita Horror Komedi X Pangeran Enver dan Papa Genderuwo Bagian 2


SILSILAH KELUARGA (Hati-Hati Kena DO)
Oleh: Romadona Nur Wahyudi

Hola para manusia ! Udah pada mandi belum? Bau kalian sampai sini tau. Jangan mau kalah sama Papa Genderuwo. Papa aja mandi sehari bisa sampai lima kali. Tapi… ada tapinya nih. Papa Genderuwo cuma mandi pas hari Kamis malam Jum’at Kliwon. Hebat. Jadinya dalam waktu sehari pas hari Kamis malam Jum’at Kliwon Papa mandi sampai lima kali, kalian berapa kali? Papa Genderuwo emang pengen selalu tampil kece saat malam Jum’at Kliwon. Dengan perutnya yang gedhe, ia terlihat begitu seksi.

Kalian udah liat covernya kan? Nah, dia Papa Genderuwo. Robert Pattinson aja masih kalah seksi sama Papa. Tau kan geng siapa dia? Kalau gak tau ya sudah. Dia emang kalah tenar sama Papa Genderuwo yang sudah dikenal di seluruh kompleks pemakaman.

Papa Genderuwo punya rutinitas saat malam Jum’at Kliwon. Papa suka menggoda wanita, terutama istri yang sedang ditinggal suaminya. Pada saat-saat seperti itu Papa menyamar dengan menggunakan pakaian suami para istri yang lagi kesepian. Kalau sudah begitu, Papa bakal menang banyak. Salah satu buktinya adalah gue. Yup. Gue keturunan setengah manusia setengah genderuwo.

Pada saat itu Papa emang lagi pindah ke Turki ada acara rapat Hantu Internasional, dan kebetulan saat malam Jum’at Kliwon ia lihat orang Indonesia juga. Ya, dia Mama Janirah. Mama Janirah waktu itu emang lagi ditinggal suaminya. Dan akhirnya, booom… jadilah gue.

Mama Janirah orangnya cantik, agak merongos juga, itulah kenapa gue juga ikut merongos. Sialan Papa. Kenapa dulu tertarik sama Mama Janirah, gue jadi korbannya kan.

Mama asli Jogja. Namanya dalam bahasa Jawa kawi artinya tidak pernah sakit. Yah walaupun Mama sering sakit juga, Mama sering mencret tiba-tiba. Kasihan. Alhamdulillahnya tidak menurun ke gue.

Dari kelima bersaudara, cuman gue yang lahir dari pertemuan manusia-genderuwo, dan gue lah yang paling disayang Papa. Meskipun begitu, gue 100% genderuwo. Ogah gue kalau punya badan setengah manusia setengah genderuwo. Ini nih gue kasih liat KKH gue.



Mas Ariendra sama Mas Junior adalah keturunan Mama Si Manis Jembatan Ancol, Mas Balmond anaknya mama Casablanca, dan Mas Farrell anak Mama Matianak. Meskipun kita semua tinggal bersama kecuali Mama Janirah, tapi isi rumah kayak cuma ada gue dan Papa Genderuwo, yang lain pada sok sibuk. Bodo amat !

Oh ya, kalian tau kenapa nama mas Junior dan Balmond di coret? Jadi gini ceritanya.

Waktu itu gue, mas Ndra, mas Junior, mas Farrell dan mas Balmond lagi asyik bercerita masalah Nurmi.

"Ternyata Nurmi itu cuman pura-pura ngesot !" celoteh mas Ndra.

"Masak sih, mas? ga percaya aku. Mas tau dari mana?" tanya mas Balmond tak percaya, yang lain ikut penasaran.

"Iya bener, waktu itu lagi sepi, gak ada hantu, gue lihat Nurmi lagi nyuci baju dinasnya di empang."

"Wah, mas nguntit ya?" tanya gue.

"Ssst, diam goblok !" sial muka gue ditampol sama Mas Ndra dan tangannya kena gigi gue.

Gue jilatin sekitar area bibir, rasanya agak asin aneh.

"Waktu lagi nyuci, tiba-tiba dia melihat ada benda kuning bergerak-gerak di air," lanjutnya, "gue juga ga tau apaan, tapi ketika dia melihat benda itu, dia langsung syok! Dan yang tidak gue sangka, dia berdiri kemudian lari terbiri-birit sambil menggenggam baju dinasnya yang belum selesai di cuci. Gue juga setengah kaget waktu itu."

"Ikan mas mungkin mas," tebak mas Junior.

"Ah, kalo ikan mas, ga mungkin dia sampai takut segitunya, mungkin sesuatu yang berbahaya," timpal mas Balmond.

"Kuning... dan berbahaya... Mmm... Buaya emas !" jawab gue ngasal.

Tiba-tiba mas Farrell nyabut satu helai bulu ketek gue. Sial. Sakit tau, apalagi dia milih yang paling panjang. Maklum anak bungsu emang suka di bully.

"Goblok, mana ada buaya emas," lontarnya, dalam hati gue juga berkata, "gue juga tau kali mas, goblok, gue jawab ngasal doang"

"Terus gimana-gimana?" tanya mas Balmond.

"Yaudah, artinya Nurmi itu cuman pura-pura ngesot aja. Dan semenjak saat itu, gue ga pernah liat lagi dia di empang, kayaknya dia ga pernah nyuci baju dinasnya, trauma mungkin dengan benda kuning itu," terang mas Ndar.

"Wah pantesan, setiap gue deket dia, baunya asem, apa ga pernah ganti baju ya?" tanya gue.

"Kalaupun ganti, baju gantinya juga ga pernah dicuci, jadi sama aja," celoteh mas Junior.

"Eh ngomong-ngomong soal emas, kemaren kan Mama Casablanca minta di beliin emas sama Papa, kasihan Papa bingung belinya dimana,
sampai ke warung-warung lotek ia datangi," cerita mas Ndra.

"Hantu Indonesia kan pada kere semua, mana ada yang mampu buka toko emas," sahut mas Farrell

"Untung ada si Hastama, tapi sial, dia pasang harga 100x lipat lebih mahal, kan Papa harus ngasih jaminan KKH buat nyicil, kalau gak gitu Mama Casablanca pasti ngamuk mengobrak-abrik kuburan tetangga," terang mas Ndra.

"Kalo KKH kita ditahan, dan Papa ga bisa bayar, nama kita pasti juga ikut dong. Sial !" keluh mas Junior.

"Gue ada ide," bisik mas Balmond.

Gue, mas Ndra, mas Farrell ga mau ikut-ikutan.

Siangnya, ketika keluarga Hastama lagi tidur, mas Junior dan mas Balmond melakukan aksinya. Mereka membawa lakban hitam sambil diam-diam mengindap layaknya maling profesional. Kemudian mereka mencari KKH yang ditahan oleh Hastama. Sepuluh menit kemudian, mereka menemukannya, ternyata Hastama menyembunyikannya di bawah keset. Pintar. Mereka pun menutupi nama mereka dengan lakban hitam. Misi selesai.

Malamnya, Papa Genderuwo marah besar. Ia kemudian langsung melakukan sidang paripurna genderuwo dan menetapkan bahwa mas Junior dan mas Balmond telah di drop out dari keluarga genderuwo.

"Sial. Kenapa Papa bisa tau kalo kita yang melakban?" heran mas Junior.

Ternyata kepiting Hastama yang mengungkapkan semua, kepiting Hastama memang penjaga rumah yang tidur sehari cuman 15 menit saja. Namanya juga kepiting.

Dan, sejak saat itulah gue cuman punya 2 saudara. Bodo amat! Enak juga kalau mas Junior dan mas Balmond di DO. Jadi, tukang bully berkurang, uang jajan nambah, jatah makan juga nambah, dan yang terpenting beban hidup Papa Genderuwo ikut berkurang. Karena gue sayang Papa !

*****

Maaf author baru menjelaskan keluarga Enver dulu ya. Yang lain menyusul hehe.
Nb : Nurmi bacanya Narmi 😂

0 Comments :

Post a Comment